Bab 196
Teh dari cangkir mengalir ke luar, membasahi karpet dan meninggalkan noda air di sana.
Kelvin terkejut dan menatap cangkir itu. "Ck".
"Lorenzo, jangan khawatir. Valen bukan cewek yang gampang digoda."
Lorenzo terdiam, suaranya serak saat bertanya, "Dia benaran setuju?"
Kelvin ragu sejenak, lalu menjawab, "Di malam tahun baru, kamu 'kan tahu sendiri. Dia lihat kamu sama sepupumu itu, apalagi kalian sempat bilang mau buka kamar bareng. Kalau aku jadi dia juga nggak bakal terima, sih. Mungkin Valen sengaja setuju buat bikin kamu cemburu, atau dia asal bicara karena kebanyakan minum. Nggak usah dianggap serius."
"Aku nggak ... " Suara Lorenzo serak dan tegang. "Aku nggak bilang mau buka kamar."
"Itu sih memang sepupumu yang bilang, tapi maksudnya sama saja."
Ruangan mendadak sunyi.
Lorenzo menahan emosinya dan berkata, "Bantu aku melakukan sesuatu."
Begitu selesai kerja, saat Valencia baru saja keluar dari firma hukum, dia melihat sebuah mobil McLaren putih terparkir di kejauhan.
Kelvin be

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link