Bab 261
Dalam rekaman video pengawas, sosok pria yang membeli kalung itu terlihat sangat jelas. Axel sekilas mengenalinya, pria itu adalah Sean Hudson, asisten khusus Lorenzo.
Benar saja, dia sudah tertipu.
Lorenzo putus dengan Valencia hanya agar tidak menyeret Valencia ke dalam masalah ini.
Axel duduk di sofa dengan sorot matanya sedingin es.
Gelas kaca di tangannya hancur berkeping-keping.
"Sungguh menarik." Tangan Axel berdarah karena pecahan kaca, tetapi wajahnya tersenyum tampak menakutkan bercampur menyeramkan.
Pria itu bergumam pelan pada dirinya sendiri, "Lorenzo, kamu begitu mencintainya, apa kamu rela menukar nyawamu demi dia?"
"Kamu bilang apa? Mereka menculik Valencia?" Dahi Miguel menegang, ekspresinya penuh gejolak emosi.
Dibandingkan dengan kegembiraan Miguel, Laura justru tampak sangat tenang.
Dia duduk di sofa sembari tersenyum, tampak dalam suasana hati yang baik.
"Benar juga." Laura tersenyum dan menatap Miguel. "Saat pertama kali aku tahu bahwa kakakku putus dengannya demi

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link