Bab 45 Menghibur Istri
Ivan membuka pintu kamar. Dia berjalan perlahan ke samping tempat tidur. Dia menatap Clara dengan lembut.
"Sudah merasa lebih enakan?"
Ekspresi dan nada suaranya yang lembut, seperti angin musim semi yang menyapu dedaunan, dengan lembut menyentuh hati Clara.
Clara bersandar di tempat tidur, wajahnya masih agak pucat, bibirnya agak kering menunjukkan tubuhnya masih lemah.
"Sudah enakan, tapi masih lemas."
Ivan duduk di tepi kasur. Ivan menyentuh dahi Clara, demam Clara sudah turun, ini membuat Ivan merasa lega.
Ivan berkata, "Demam sudah turun, sebentar lagi makanlah bubur, lalu istirahat lagi. Kondisimu akan segera membaik."
Clara menekan bibirnya yang kering. Ada rasa penyesalan yang terlihat dari sorot matanya. Dengan suara yang lemah, Clara mengatakan, "Maafkan aku, aku sudah membuatmu repot merawatku."
Melihat wajah Clara yang pucat, tetapi masih berusaha tegar, membuat rasa iba di hati Ivan makin besar.
Bahkan, saat sedang sakit, Clara masih khawatir merepotkan orang lain.
Ivan me

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link