Bab 286
"Di tempat seluas Kota Bendan, apartemen kecil di tepi pantai ini nggak pantas untuk status Pak Yavin."
"Aku suka di sini. Udaranya segar, pemandangannya bagus." Yavin berdiri, menatap sosok yang telah dia rindukan siang malam ini.
Ada juga alasan, bisa melihat orang yang dirindukannya.
Dia membayar tiga kali lipat harga aslinya agar pemilik sebelumnya mau menjual apartemen ini padanya.
"Yavin." Myria memanggil namanya dengan suara rendah. Nada suaranya tegang, berusaha tetap tenang.
"Kita sudah selesai tiga tahun yang lalu."
Yavin tidak menjawab kata-katanya, hanya menatapnya membuka pintu dan berjalan keluar dengan tegas.
Jari-jari pria itu perlahan mengepal, buku-buku jarinya tegang.
Dia berdiri di depan jendela kaca. Sinar matahari yang hangat dan terang menyinari punggungnya, tapi dia sama sekali tidak merasakan kehangatan.
Dia tidak pernah benar-benar bisa mengakhiri semuanya.
Selama tiga tahun ini, hampir setiap malam Myria muncul di mimpinya.
Kerinduan menguasainya.
Dia tidak b

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link