Bab 126
Aku sedang marah, jadi aku tidak mendengar maksud tersembunyinya. Aku malah berkata dengan santai, "Tentu saja kita bisa cari pasangan lain setelah cerai! Lagi pula menikah dan bercerai adalah hal yang sangat normal saat ini. Aku juga masih muda, tentu saja aku nggak akan melajang sampai tua ...."
Sebelum aku selesai bicara, Lucio langsung memelukku dari belakang.
Dia memelukku dengan kuat, seolah-olah ingin meremukkan tulangku.
Aku memukul tangannya dengan keras. "Lepaskan aku! Lepaskan!"
Pria itu sedikit mengendurkan kekuatannya. Dia meraih daguku, lalu memaksaku untuk menoleh ke belakang, dia menatapku dengan tatapan dingin.
"Jangan bilang hal ini lagi, aku sudah pernah bilang kalau aku nggak akan cerai denganmu."
Aku langsung mengepalkan tanganku, lalu memakinya dengan kasar.
Pria itu langsung menundukkan kepalanya, lalu mencium bibirku.
Aku meronta selama beberapa saat, tapi pada akhirnya aku menyerah, lalu bersandar di pelukannya dengan putus asa.
"Natalie ...."
Pria itu malah me

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link