Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 142

Pada saat ini. Devan menatap Eko dengan penuh rasa penasaran. Dia merasa ada yang aneh. Orang tua ini datang kepadanya dengan sukarela, lalu menawarkan untuk mengobatinya. Sekarang, ketika Devan setuju, dia malah tidak mau menerima uang. Lalu, apa motifnya? Makin Devan memikirkannya, makin aneh rasanya. "Jadi, apa kamu punya syarat lain yang ingin ditukar dengan pengobatan ini?" Devan bertanya dengan hati-hati. Bagaimanapun, dia tidak percaya keajaiban akan jatuh dari langit tanpa alasan. "Pak Tua, kalau ada syarat lain, katakan saja. Aku akan berusaha memenuhinya." Devan melanjutkan lagi dengan nada serius. "Sudah kubilang nggak perlu. Aku sudah bilang, kita ini dipertemukan oleh takdir!" "Mengobatimu hanyalah kebetulan saja." "Yang terpenting adalah aku mau mengenalmu lebih dekat." Eko menjawab, lalu tertawa lepas. Dia makin merasa bahwa Devan di depannya sangat menarik. Pikirannya terlalu cermat, jauh melampaui teman sebayanya. Sungguh luar biasa! Namun, Eko tidak mengungkapkan kebe

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.