Bab 158
"Apa!"
Seketika, semua orang di ruangan itu terbelalak. Raut wajah mereka dipenuhi rasa tak percaya.
Mereka semua terkejut karena Devan bisa mengatakan hal seperti itu.
"Kamu gila? Meskipun itu ide kamu, dokter sakti tua itu nggak akan setuju!"
"Kenapa dia harus bantu kamu buat menyakiti orang? Kamu kira kamu siapa?"
Fredi marah sekali dan berteriak keras.
Orang-orang lainnya juga tampak tegang. Mereka menatap Devan dengan tatapan sengit.
Perkataan seperti ini, bukankah sama saja dengan membunuh?
Devan tampak sangat tenang. Dia duduk santai di kursinya, tatapan matanya tenang.
Memang, kata-katanya sedikit berlebihan.
Devan tidak bisa memastikan apakah Eko akan mengikuti kata-katanya.
Akan tetapi, Devan tidak berniat untuk membunuh Marco.
Dia hanya ingin memperlihatkan wajah asli Fredi kepada semua orang.
Agar semua orang tahu bagaimana Fredi akan membuat keputusan dalam situasi yang melibatkan keluarganya!
"Devan, aku benar-benar kecewa padamu!"
"Aku pikir kamu cuma ingin meluapkan emo

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link