Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 401

Tatapan mata itu juga sama terlihat serius. Devan tersentak dan menggigit bibirnya. Jangan-jangan dia juga tidak mengurus urusan ini dengan baik? "Devan, ikut kami pulang dulu." Benny berkata dengan nada datar. Benny memilih tidak mengatakannya di sini, juga karena ingin menghormati Devan. Segera .... Mereka sekeluarga pulang ke rumah. Mereka duduk di sofa, mengelilingi meja. Devan dan Erica duduk dengan tegak, menatap Benny dan Rania dengan patuh. "Pertama, aku bisa mengerti kamu sebagai kakak, melindungi Erica." "Ini adalah pilihan yang sangat benar bagi siapa pun yang melihatnya." "Tapi di mata kami, ini malah sama sekali berbeda." Benny berkata dengan tenang. "Apa ... aku salah?" Devan bertanya dengan hati-hati. "Masalah ini nggak bisa dibedakan benar atau salah." Benny menjelaskan. "Hah?" Devan terdiam penuh kebingungan. "Kamu sudah dewasa, juga akan segera masuk universitas, bertemu dengan kelompok sosial yang kecil." "Aku nggak bisa memberitahumu pilihan, cuma bisa memberitahumu

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.