Bab 19
Namun, ponselnya berdering begitu dia keluar dari ruang tamu.
Melihat panggilan dari nomor tak dikenal, Julia menjawab dengan ragu, "Halo?"
"Apa kamu putri dari Belva Gunawan?"
"Iya, ada apa?"
"Ibumu pingsan dan sedang dilarikan ke rumah sakit. Cepat datang ke sini!"
Otak Julia seperti mau meledak. "Bum!"
Begitu tersadar, dia terhuyung-huyung keluar dari kediaman keluarga Septian.
Kediaman keluarga Septian terletak di daerah terpencil. Setelah menunggu selama sepuluh menit, tidak ada taksi yang datang, dan tidak ada seorang pun yang menerima pesanan taksi online.
Ketika Julia hampir putus asa, sebuah mobil perlahan melaju ke arahnya.
Mobil itu berhenti dan Harris turun sambil memegangi tongkat. Dia tersenyum saat melihat Julia dan bertanya, "Julia, kenapa berdiri di sini? Sedang menunggu Hans, ya?"
"Kakek, bisakah Kakek menyuruh sopir mengantarku ke rumah sakit? Ibuku pingsan dan di sini susah cari taksi ... "
Begitu bicara, air mata Julia langsung jatuh.
Mendengar itu, Kakek segera m

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link