Bab 379
Felica tersenyum. "Bibi, aku takut mengganggumu, jadi aku biasanya bermain dengan Devan di kampus."
Fiona tersenyum gembira.
Pada saat ini, Dokter Genta datang, lalu Felica berjalan keluar.
Di dalam kantor, Dokter Genta menyerahkan laporan pemeriksaan kepada Felica, "Nona Felica, laporan pemeriksaan pasien sudah keluar."
Felica bertanya, "Apa hasilnya?"
Dokter Genta menggelengkan kepalanya. "Pasien terkena kanker stadium akhir."
Apa?
Felica tercengang. "Kanker stadium akhir? Apa nggak salah? Bibi Fiona selalu sehat."
"Nggak mungkin salah. Pasien seharusnya sudah mengidap kanker sejak beberapa tahun yang lalu. Dia sendiri tahu, tapi nggak menjalani pengobatan apa pun dan nggak memberi tahu siapa pun. Sekarang, sel kanker sudah menyebar ke jantung dan otak. Pasien hanya punya waktu dua bulan lagi."
Felica langsung terjatuh di kursi. Dia benar-benar tidak menyangka bahwa Fiona hanya memiliki waktu dua bulan lagi.
Mengapa dia tidak memberi tahu siapa pun saat dia mengidap kanker? Mengapa d

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link