Bab 380
Henny tersenyum dan menepuk dahi Mary. "Kakakmu sangat mencintaimu. Dia menyekolahkanmu di SMP terbaik. Kakakmu nggak ingin kamu tumbuh menjadi gadis tua dan menemaninya."
Mary terkikik.
Pada saat ini, Felica masuk.
Mary berkata dengan gembira, "Kak Felica."
Henny berdiri dan bertanya, "Felica, apa kamu sudah mendapatkan hasil tesnya?"
Felica mengangguk dengan wajah yang sedikit pucat dan mata yang merah. "Sudah."
Mary bertanya dengan cemas, "Kak Felica, ibuku kenapa? Apakah ibuku sakit?"
Felica menatap Fiona yang terbaring di ranjang rumah sakit dan tidak berkata apa-apa.
Melihat ada yang tidak beres, Henny langsung berkata, "Mary, ikut aku sebentar. Ada yang ingin kukatakan padamu."
Mary tidak curiga dan menjawab, "Oke."
Henny membawa Mary keluar.
Sekarang, hanya ada Felica dan Fiona di ruang perawatan. Felica duduk di samping tempat tidur sambil menatap Fiona.
Fiona mengenakan pakaian yang sangat bersih. Meskipun sudah agak lama dan warnanya memudar karena sering dicuci, tetapi masi

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link