Bab 156 Aku Seorang Manusia
Faye tercengang saat melihat pesan itu. Pikirannya yang kacau akhirnya pulih. Zayn adalah orang yang mengiriminya pesan.
Menatap kata-kata di layar ponselnya, Faye merasa semakin serba salah. Wajah jujur dan baik hati Zayn muncul di benaknya. Apa yang dia lakukan akan menyakiti Zayn, bukan?
William berjalan dua langkah maju dan berbalik untuk bertanya sambil tersenyum ketika dia melihat Faye berdiri terpaku, "Nona Carter, apa kau malu meskipun kita sudah sampai pada tahap ini?"
Serangkaian pikiran dan adegan terlintas di pikiran Faye. Akhirnya, dia mendongak dan menjawab, “Tuan Brown, tambahan dari anda untuk pembiayaan adalah urusan yang terlalu penting. Saya tidak bisa memutuskan ini sendiri. Lebih baik kakek saya datang secara pribadi dan menandatangani kontrak dengan anda.”
Wajah William langsung terbelalak. "Faye Carter, apa kau menganggapku bodoh?"
Howard, yang telah mencapai pintu, juga gelisah. Dia kembali dengan cepat dan menarik Faye dengan marah. "Faye, apa yang kau c

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link