Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 184

Seluruh tenaga Merry terkuras dan dia bersandar pada dinding koridor yang dingin dengan lelah. ... Keesokan harinya, Merry menerima telepon dari orang tidak dikenal setelah sarapan. "Merry, masih ingat aku?" Suara seorang wanita yang lembut, asing namun entah mengapa terasa akrab terdengar dari ujung telepon. Merry melamun sejenak sebelum teringat pemilik suara itu. Merry berbisik, "Bibi Greta." "Sudah begitu lama kita nggak ketemu dan kamu masih ingat suaraku. Aku senang sekali." Greta menghela napas, suaranya terdengar sangat sedih. "Aku ingat terakhir kali ketemu, Merry masih sekolah. Nggak kusangka waktu sudah berlalu begitu lama dalam sekejap mata." Merry bertanya, "Bagaimana kabar Bibi? Sehat?" "Cuma penyakit lama, nggak ada serius," kata Greta. "Kakeknya Dean yang ... yah, dia memang sudah tua dan kurang sehat. Tapi sejak Dean kembali, dia sangat senang dan sudah jauh lebih pulih." Merry tentu saja tahu alasan Greta meneleponnya. Dia merasa agak bersalah. "Bibi, aku turut bersed

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.