Bab 153 Minta Maaf
Pria itu menatap Ardelia sambil tersenyum, hal ini membuatnya terlihat sangat murah hati dan pengertian. Tapi sebenarnya suasana di antara mereka sudah diselimuti oleh rasa cemburu.
Ardelia baru teringat dengan hal ini. "Tunggu sebentar."
Beberapa menit kemudian, Ardelia keluar sambil membawa ikat pinggang. "Sebenarnya aku mau kasih ikat pinggang ini padamu, tapi waktu itu aku takut kamu nggak akan mau mendekatiku lagi kalau tahu perasaanku."
"Ternyata seperti itu." Kenzo mengambil ikat pinggang sambil tersenyum dengan lembut. "Dasar bodoh, kamu juga harus langsung kasih tahu aku kalau punya masalah. Aku cuma menyukaimu seorang."
Ardelia mengangkat sudut bibirnya. "Baik."
Setelah kembali ke rumah, Kenzo menerima pesan dari Tristan: [Apakah kamu berencana tinggal di Kota Jayata dan nggak mau kembali?]
Kenzo melakukan panggilan video dengannya.
Pada saat ini Tristan sedang duduk di dalam bar sambil minum alkohol. "Kenapa kamu tiba-tiba telepon aku? Apakah ada masalah?"
"Nggak ada," ujar

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link