Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 157 Pacar Ardelia Ternyata Kenzo

Daud berkata tanpa ekspresi, "Ini adalah keputusan yang dibuat oleh manajemen senior kami. Ini menunjukkan bahwa Rumah Sakit Utara lebih cocok untuk kami." "Tapi Rumah Sakit Utara nggak sebaik rumah sakit kami!" kata Richard dengan cemas. "Itu yang kamu kira," kata Daud dengan tidak sabar. "Sekarang aku mau pergi dulu." Richard masih berdebat, tapi tiba-tiba melihat Kenzo dan Ardelia mendekat dari kejauhan. Raut wajahnya langsung terlihat muram. Dia sudah menunggu Ardelia memohon padanya, tapi siapa sangka Rumah Sakit Utara akan segera setara dengan Rumah Sakit Kanina! Ardelia pasti merasa sangat bangga sekarang, 'kan? Richard hampir meledak amarahnya. Karena tidak bisa menghentikan Daud, Richard langsung berjalan menuju Ardelia dan Kenzo. Richard menatap Ardelia dengan ekspresi muram. "Ardelia, kamu sekarang sombong sekali, ya? Tapi aku katakan padamu, jangan terlalu sombong! Pengobatan nenekmu hanya dengan obat-obatan sama sekali nggak berguna, pada akhirnya dia akan membutuhkan oper

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.