Bab 184 Bryan Mulai Menyadari Siapa Vienna Sebenarnya
Kenzo hanya bicara dengan Ardelia, benar-benar mengabaikan Bryan. Ardelia tidak setega itu, jadi dia bertanya, "Hubunganmu dengan Vienna baik?"
Bryan menunduk menatap gelas air di depannya, lalu menjawab pelan, "Dia pernah menyelamatkanku."
"Jadi kamu bersamanya hanya karena dia pernah menyelamatkanmu?" tanya Ardelia.
"Kurang lebih begitu ...." Bryan sendiri juga tidak yakin. Dulu, dia merasa Vienna lumayan baik, tapi kejadian demi kejadian belakangan ini membuatnya ragu. Ternyata Vienna tidak sebaik itu. Jadi, apakah dia harus tetap bersama Vienna?
Namun setiap kali pikiran itu muncul, dia teringat kejadian saat Vienna menyelamatkannya.
Dia pun terlihat lebih yakin. "Aku tahu Vienna akhir-akhir ini sering melakukan hal yang mengecewakan, tapi nyawaku diselamatkan olehnya. Jadi aku harus memakluminya."
Ardelia menyipitkan mata, Bryan memang orang yang setia.
Sayangnya, Vienna akan jadi malapetaka buatnya.
Ardelia tidak melanjutkan topik itu. Setelah makan, Kenzo mengajak mereka jalan-j

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link