Bab 100 Kita Jadi Teman Biasa Saja
Ardelia terdiam.
Kenzo menatapnya lembut, "Kalau begitu, kamu ingin bagaimana?"
"Aku ... ingin kita jadi teman biasa saja."
"Baik." Tangan besar Kenzo mengelus kepala Ardelia dengan lembut. "Lakukan sesuai kata-katamu saja."
Ardelia menatap ekspresi Kenzo, hati semakin tidak enak. Kenzo melanjutkan, "Selama kamu merasa tenang, aku akan mengikutimu."
"Kenzo ...."
"Jangan tunjukkan ekspresi itu. Bukankah kita teman?" Kenzo mencubit pipi Ardelia. "Kamu bahagia, aku pun bahagia."
...
Sesampainya di rumah, Ardelia masuk kamar dan menelepon Calista, menceritakan kegundahannya. Calista terkejut, "Dia benar-benar bilang begitu?"
"Hmm." Ardelia muram.
"Bukankah itu hampir sama dengan pengakuan? Aku sudah bilang kalau dia menyukaimu!"
"Tapi aku masih merasa nggak mungkin." Ardelia menghela napas. "Ah, aku juga nggak tahu harus bagaimana."
"Apa yang perlu kamu khawatirkan? Selama kamu nggak tertipu, meski kamu berteman dengan Kenzo, orang tuamu nggak akan masalah. Jangan terlalu banyak dipikirkan

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link