Bab 30
"Serrek serrek" Ujung pena bergesekan ritmis di atas kertas. Kepala Selena masih dibalut perban.
Selama dirawat di rumah sakit, ilustrasi yang pernah disobek oleh Simon kini perlahan terlahir kembali di tangannya.
Dengan mengandalkan ingatan, Selena berhasil merekonstruksi gambar itu, hampir identik dengan versi yang rusak.
"Bzzz!"
Panggilan telepon dari ibunya, Naura Yusniar.
Selena meletakkan papan gambar, "Halo, Bu."
[Halo Selena, kapan kamu pulang? Setelah tahu kamu akan pulang, aku dan ayahmu terus kepikiran.]
"Bu, aku masih ... "
"Nona Selena, sudah waktunya infus, tolong ulurkan tangan kananmu."
Suara Selena dan perawat bersamaan terdengar, membuat Naura langsung panik. [Infus? Kamu di rumah sakit? Di rumah sakit mana? Aku segera ke sana!]
"Bu, aku nggak apa-apa, cuma flu ringan. Nggak usah repot-repot datang."
Selena buru-buru menenangkan. Selain tidak ingin membuat ibunya khawatir, dia juga tidak ingin ibunya tahu bahwa kepalanya berdarah karena ulah Simon.
Naura tetap cemas,

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link