Bab 802
Suasana di bangsal menjadi begitu menyesakkan.
Dulu, Mellisa adalah orang terkasih bagi Robert. Pria ini tidak setiap hari merawat Hendrik, tetapi Robert pasti sangat perhatian padanya kalau sedang demam. Bahkan, pria itu rela meluangkan waktu di tengah kesibukannya untuk menjenguk setiap hari.
Mustahil dia menghilang tiga hari tanpa jejak seperti ini waktu dulu.
"Kak Robert ..."
Mellisa bersandar lemah di ujung ranjang, dengan bibir terbalut bubuk putih yang gemetar dan matanya berkaca-kaca ketika menatap Robert. "Kamu sibuk banget akhir-akhir ini, ya? Urusan kantor pasti nggak bisa ditinggal. Aku paham, kok ..."
"Aku sudah baik-baik saja, cuma pecah gendang telinga. Nggak apa-apa, kok ... aku sudah melakukan operasi ..."
Belum sempat menyelesaikan perkataannya, suara berat Robert sudah menyela, "Mellisa, aku datang kemari karena ada yang mau kutanya."
"Hari itu ... benarkah semua hal yang dikatakan Clarine?"
Mellisa terkejut bukan main hingga matanya ikut bergetar. "Kak Robert, kamu

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link