Bab 862
"Nona Windy, kamu pasti tahu kalau aku mantan suami kakak sepupumu." Steven tanpa menoleh melirik Windy setajam bilah pisau, tampan sekaligus mengintimidasi.
Akhirnya pria itu bicara pada Windy.
Namun, yang dibicarakan masih tentang Clarine.
"Ya … aku tahu," jawab Windy dengan lirih.
"Menurutku, kamu harus lebih hati-hati. Sebaiknya kamu nggak muncul di depanku, terutama saat kakak sepupumu ada di dekatku."
Windy tidak tahu apa dirinya berpikir berlebihan, tetapi dirinya salah paham dengan maksud ucapan Steven. Wajahnya merah padam dan dia tanpa sadar bertanya, "A- apa itu berarti kalau kakak nggak ada, aku bisa …"
"Aku rasa pada lain waktu, kamu sama sekali nggak punya kesempatan buat bertemu denganku. Jadi, aku bakal langsung mengabaikanmu. Kamu jangan terlalu berpikir yang aneh-aneh." Steven memandangnya dengan tatapan dingin yang menusuk, lalu mengambil segelas sampanye dan meminumnya sampai habis.
Windy merasa sangat malu. Dia merasa seperti orang bodoh yang terus-menerus mencari

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link