Bab 871
Krek.
Clarine merasakan jantungnya berdegup kencang, tangannya gemetar dan bingkai foto yang dipegangnya jatuh ke lantai, lalu pecah berkeping-keping.
Pecahan kaca berhamburan, menggores pergelangan kakinya yang sehalus permata. Darah menetes keluar dari luka itu.
"Kamu ... kok bisa di sini?"
Suara Steven yang berat dan memikat terdengar di belakangnya, menghunjam punggungnya.
Clarine tidak berbalik dan hanya menjawab dingin. "Maaf sudah ganggu, aku bakal segera pergi."
Steven mengamati punggung wanita yang mengenakan kemeja miliknya. Dari lampu remang-remang, tubuh wanita mungil itu terlihat secara samar di balik kemeja yang kebesaran. Diam-diam memancarkan pesona, membuat seseorang ingin mendekapnya dan menjaganya dengan penuh kelembutan.
Dia merasa kalut dan tenggorokannya terasa kering.
Steven terbangun dari tidur lelapnya dan keringat dingin tiba-tiba membasahi sekujur tubuhnya.
Secara refleks dia meraba-raba ranjang, tetapi sebelahnya kosong, Clarine tidak ada di situ.
Namun, beg

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link