Bab 872
Air mata Clarine yang bening jatuh di bahu Steven terasa begitu panas, seakan bisa meninggalkan luka. "Steven, aku membencimu, aku benci banget sama kamu ... jangan sentuh aku!"
"Kalau aku nggak bisa menyentuhmu, siapa lagi yang bisa kusentuh?" Suara Steven terdengar gemetar dan parau.
"Steven, kalau kamu mau bertanggung jawab ... kenapa kamu menceraikanku? Kenapa kamu nggak bilang gini waktu itu?"
"Apa ..." Pria itu tertegun.
"Saat harus bertanggung jawab, kamu malah mendorongku jauh-jauh ... aku nggak butuh tanggung jawabmu sekarang. Kenapa kamu nggak mau menjauh dariku!"
Clarine memanfaatkan kebingungan Steven dan menggigit lengannya sekuat tenaga, hampir merobek kulitnya dan berdarah.
Steven langsung merasa perih dan melonggarkan pelukannya, lalu Clarine melepaskan diri dari pelukannya dan melesat seperti kelinci, lenyap dari ruang kerja dalam sekejap.
Pria itu mematung di tempat, mengulang-ulang kembali perkataan Clarine tadi.
Dia teringat seprai bersih di kamar dan tiba-tiba jant

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link