You\'re Very Precious
"Sel, aku udah panggang roti gandum buat kamu. Jangan lupa dimakan ya," ujar Edwin seraya mengecup kening Sely yang masih bergelung di dalam selimut tebal di atas ranjangnya.
Mereka habis melewati malam bersama, Edwin sudah biasa menginap di apartemen milik Sely dan perempuan itu tidak pernah melarangnya. Karna Sely juga menyukainya.
Hubungan mereka memang begitu, saling menguntungkan satu sama lain. Bedanya, Edwin melakukannya dengan penuh perasaan, sedangkan Sely, melakukannya hanya karna kebutuhan.
"Kamu kok udah rapi?" gumam Sely dengan sebelah mata masih tertutup.
"Aku ada meeting jam sembilan, jadi ...."
"Astaga!!" pekik Sely memotong ucapan Edwin, perempuan itu tiba-tiba bangkit dari tidurnya.
"Kenapa?" tanya Edwin ikut panik.
"Aku juga ada meeting! Haduuuh, jam berapa ini? Kok bisa lupa, sih?!" gerutunya seraya bergegas turun dari ranjang.
"Pelan-pelan, Sel!" seru Edwin saat melihat Sely berlarian menuju kamar mandi.
Setelah beberapa saat menunggu, Sely keluar juga dari kamar m

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link