Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 151

Alfian tersenyum lebar. "Siapa yang mengizinkan kalian masuk?" tanya Adriel dengan tenang. Alfian menjawab dengan senyum penuh paksaan di wajahnya, "Kami datang untuk mengembalikan uang ... " "Keluar! Tunggu di depan!" bentak Adriel. Tatapan Adriel membuat bulu kuduk Alfian meremang. Dia hanya bisa pergi membawa Citra keluar, lalu menunggu di taman. "Apa-apaan ini? Berani sekali dia mengusir kita keluar. Dia pikir dia siapa?" gumam Citra dengan suara rendah penuh ketidaksenangan. "Iya! Benar-benar keterlaluan, dia sudah merendahkan orang lain," timpal Alfian. Alfian juga merasa sangat marah. Diusir keluar rumah sama saja dengan mempermalukan mereka. Meski keduanya mengeluh dengan suara pelan, Adriel yang sedang makan di dalam rumah bisa mendengarnya dengan jelas. Setelah selesai makan, Adriel berkata pada Vivian, "Panggil mereka masuk." Setelah Alfian dan Citra masuk, mereka langsung menyerahkan kartu ATM. "Kakak, Kakak Ipar, di dalam kartu ATM ini ada enam miliar, semuanya akan kami k

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.