Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 153

Adriel menunjukkan ekspresi wajah dingin. Alfian buru-buru berujar, "Kakak, Kakak Ipar, aku benar-benar sudah menyadari kesalahanku. Sebelumnya kami memang berhati jahat, nggak tahu berterima kasih! Tolong maafkan kami. Kalau nggak, kami benar-benar akan bangkrut." Alfian mengetahui bahwa kakaknya mudah terpengaruh. Dulu, dia berhasil meminjam uang dengan cara membujuk dan merayunya. Sekarang dia mencoba cara yang sama lagi, menunjukkan penyesalan dan memohon dengan wajah penuh air mata. Demi pabriknya sendiri, Citra juga terpaksa menurunkan harga diri, ikut meminta maaf dengan penuh permohonan. Gantra hanya mendengus dingin dan tidak terlalu terpengaruh. Dia langsung memalingkan wajahnya, tidak ingin melihat mereka. "Aku nggak punya adik sepertimu. Selama dua tahun ini, kamu sudah membuat kami menderita!" teriak Lidya. Lidya juga sangat marah sehingga tidak langsung memaafkan mereka. Melihat situasi ini, Alfian tiba-tiba berlutut dengan suara keras. Dia menampar dirinya sendiri, lalu

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.