Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 2103

Begitu kata-kata itu diucapkan, pemandangan mengerikan pun terjadi. Di bawah kaki pria tua itu, angin kencang tiba-tiba berputar tanpa sebab. Matanya yang semula normal perlahan berubah menjadi merah darah, penuh dengan kegilaan. Pembuluh darah di tubuhnya menggembung dan berdenyut hebat, seakan-akan siap meledak kapan saja! "Bawa kami keluar dari sini!" teriak Adair dengan suara yang penuh kepanikan dan putus asa. Namun, melihat persiapan untuk mengaktifkan Formasi Pembantaian Kehidupan yang berada di master ilahi setengah langkah, dia pun tidak bisa membayangkan kedahsyatan kekuatan yang akan dilepaskan. "Dasar egois. Kamu masih berani membuat permintaan di saat seperti ini? Lihat keadaan Saka! Kamu nggak punya rasa malu, ya?" ujar Dahlia dengan tatapan penuh hinaan. Suaranya dingin dan tajam seperti belati. "Kamu maksud apa? Kalau ini terus berlanjut, kita semua akan mati! Atau kamu nggak takut mati?" balas Adair, suaranya dipenuhi kemarahan. Dahlia hanya menyeringai dingin. "Kemati

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.