Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 2875

Setelah kata-kata itu diucapkan, wajah Ana dan yang lainnya makin pucat. Joshua yang terlalu bersemangat hampir pingsan. Dengan tubuh gemetar, dia berusaha berlutut. "Aku, Joshua, memberi hormat kepada ... " Kalau bukan karena Adriel, seumur hidup mereka tidak akan pernah bisa bertemu dengan sosok sehebat ini! Paling tidak, mereka harus berterima kasih pada Adriel. "Nggak perlu." Ferdi mengerutkan kening, bahkan tidak melirik Joshua. Dia hanya menatap Ana dan yang lainnya, ekspresinya sedikit melunak saat berkata, "Kalian teman-teman Adriel, 'kan?" Ekspresi Ana dan yang lainnya makin suram. Belum sempat mereka menjawab, Joshua dengan cepat menyela, "Benar! Mereka memang teman-temannya!" Dia lalu menoleh ke arah Ana dan yang lainnya, tertawa terbahak-bahak. "Haha! Sekarang kalian kena batunya! Kalian juga akhirnya merasakan ini, 'kan?" Dia tertawa sambil menangis, hatinya dipenuhi emosi yang tak terlukiskan. "Langit akhirnya berpihak pada kita! Ayah, setelah sekian lama kita menahan dir

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.