Bab 567 Semangat yang Meredup
Maura tidak berkata apa-apa, dia merasa sangat sedih, tetapi juga mengerti bahwa di usia Nenek, semua itu hanya masalah waktu saja.
"Sudah mulai larut, kamu harus mandi dan istirahat. Nenek akan kembali ke Kota Minaya dua hari lagi," kata Nenek Maura sambil bangkit dari tempat duduknya. Dia sudah mengatakan yang harus dia katakan kepada Maura, sisanya terserah pada Maura sendiri.
"Kenapa harus kembali ke Kota Minaya?" Maura agak bingung. Sebelumnya, Nenek pergi ke sana untuk merawat Gaston, tetapi sekarang Gaston juga sudah berada di ibu kota.
"Aku sudah terbiasa dengan cuaca di Kota Minaya, dan juga karena kamu baru saja memulai bisnis, perlu ada seseorang yang mendukungmu. Sekarang kamu juga sudah baik-baik saja, Nenek harus pulang," kata Nenek Maura, berdiri sambil merapikan pakaiannya.
Sebagus apa pun ibu kota, itu tidak akan pernah menjadi kampung halamannya.
"Kalau begitu, apa rencana Nenek setelah kembali ke Kota Minaya?" Maura bertanya sambil memegang tangan Nenek.
"Aku belum m

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link