Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 15

Pantas saja aku ingin melupakan segalanya... Pantas saja aku sama sekali tidak mengingat apa pun. Ternyata kenangan itu begitu menyakitkan. Seluruh tubuhku gemetar. Susan pun menyadari ada yang tidak beres denganku. "Ada apa, Kevin?" "Susan, kamu benar-benar bikin aku muak." Aku menatap matanya sambil memegangi dadaku, lalu tiba-tiba menghela napas. Sebenarnya aku sendiri juga merasa muak. Aku memejamkan mata dan tiba-tiba pingsan. Saat aku sadar kembali, aku sudah terbaring di rumah sakit. Dokter yang sama seperti sebelumnya sedang memeriksaku. Susan dengan cemas menggenggam tanganku. Ketika melihatku terbangun, dia langsung memanggil dokter. "Ruth, dia sudah sadar." Ruth membuka mataku dan memeriksanya, lalu berkata, "Nggak ada masalah serius, hanya saja tekanan emosinya terlalu tinggi. Hematoma di kepalanya yang dulu ada sekarang sudah hilang. Istirahat saja dengan baik." Susan menghela napas lega, lalu bertanya padaku, "Kapan kepalamu terbentur? Kenapa nggak kasih tahu aku?" Aku me

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.