Bab 146
Ben terkejut melihat sikap Davin, lalu melirik dokter forensik yang datang.
Dokter Ariel melepas maskernya dan menatap Davin. "Penciumanmu tajam juga."
"Mungkin pembunuh menyuntikkan ketamin ke korban, dia meronta dan membuat kloroform menempel di pakaiannya." Pemakaian obat bius sebenarnya sangat ketat pengawasannya.
Ben melirik Titan. "Cepat selidiki!"
Namun, karena petunjuk yang ditemukan masih sangat sedikit dan lingkupnya sangat luas, mereka sulit menemukan pembunuhnya dalam waktu singkat.
"TKP sudah rusak dan hanya sedikit petunjuk yang bisa kita gunakan." Dokter Ariel mengernyit saat melihat jejak kaki di lantai.
Arya merasa bersalah dan mengalihkan pandangannya, dia tidak berkata apa-apa.
Ini memang kesalahannya.
"Dia belum pergi jauh, masih ada di dekat sini." Davin tiba-tiba dengan tegas melihat ke luar pintu.
"Siapa itu!" Titan mendengar suara di luar dan langsung membawa regunya untuk mengejar.
"Bersihkan TKP, lalu segel area ini." Ben memimpin timnya untuk menangani tempat

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link