Bab 147
Davin bingung, dia berdiri di tempat sambil menahan emosi. Dia ingin mendekat, tapi takut aku terluka.
Mungkin karena dia ingat aku menyerang pria menjijikkan itu di kereta bawah tanah hari ini, kesalahpahamanku membuatnya terkejut. Dia takut tidak bisa mengendalikan dirinya dan membuatku marah.
Davin terlihat sangat ketakutan, takut aku benar-benar memilih Arya daripada dia.
"Shani ... " dia memanggil namaku dengan panik. Jelas, dia ingin aku memilihnya.
Aku menatap Davin dengan perasaan campur aduk.
Melihat aku tidak melawan, Arya pun berujar dengan nada dingin, "Kamu beruntung karena kamu mirip dengan Shani."
Aku menggertakkan gigiku, ingin sekali menghajar pria ini.
Aku langsung menengadah dengan hentakan dan sengaja menggunakan kepalaku untuk menghajar wajah Arya. Lalu, aku balik badan dan meninjunya.
Sungguh, sudah lama aku ingin menghajarnya.
Di kehidupan yang sebelumnya bukan berarti aku tidak ingin memukulnya, hanya saja aku takut karena dia selalu mengancam orang-orang di sek

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link