Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content
Misteri KematiankuMisteri Kematianku
Ayoko: Webfic

Bab 151

Ekspresi Arya langsung menjadi muram. Dia menatap Davin dengan penuh amarah dan berseru, "Vincent! Jangan keterlaluan kamu!" Jelas, Arya tidak bersedia mati demi Yuna. "Aku ingat dulu kamu pernah bilang kalau Shani mati, kamu mau menemaninya di kubur?" Tiba-tiba aku teringat perkataan Arya yang dulu begitu yakin dia ucapkan. Arya bilang Shani tidak mungkin mati dan ini hanya akal-akalannya aja yang sengaja menciptakan ketegangan. Arya bahkan berkata dengan begitu percaya diri pada semua orang akan pergi menemani Shani di kubur kalau Shani meninggal. "Bukannya ini kesempatan yang bagus? Kamu bisa menemani Shani di kubur sekaligus menyelamatkan kekasih pujaanmu." Aku menatap atap sambil melihat Yuna yang pucat pasi. Aku tersenyum dan melanjutkna, "Lihat, dia sudah di depan ambang kematian. Tali mana pun yang putus duluan, dia pasti akan mati tergantung, waktumu nggak banyak." "Sanny!" Arya sangat marah, tapi dia tidak punya pilihan lain karena sekarang dirinya membutuhkan bantuan orang l

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.