Bab 165
Semua orang langsung terdiam, mereka terlihat jelas merasa panik dan takut. Tidak ada yang bisa membaca jalan pikiran Davin.
Suasana ruang tamu pun mendadak menjadi sangat sunyi.
Namun, suasana hening itu hanya bertahan selama beberapa detik sebelum ricuh kembali.
"Dasar gila! Bicara apa kamu ini!" bentak si wanita tua, dia hendak menampar Davin.
Aku langsung berdiri di hadapan Davin untuk melindungi pria itu. “Keluarga Isman nggak berkewajiban menghidupi kalian! Kalian itu sudah terbiasa dimanja! Bukannya berterima kasih, kalian malah membuat keributan! Dasar nggak punya malu!"
Wanita tua itu terbawa emosi dan mencoba mendorongku.
Davin pun merangkulku untuk melindungiku, lalu dia menendang wanita itu. "Jangan menyentuhnya!"
Aura Vincent terasa begitu mendominasi. Dia menatap si wanita yang terkapar di atas lantai itu. "Kalau kamu memang mau mati, biar kukabulkan."
Vincent pun mengambil tongkat golf di sebelahnya, lalu mengayunkannya hendak memukul wanita itu.
"Aaah!" Wanita itu sonta

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link