Bab 174
Arya yakin bahwa Vincent adalah orang yang membunuh Shani.
"Aku akan membuatmu melihat dia mengaku bahwa dirinya adalah pembunuh."
Arya mengatakan itu dengan suara yang serak sambil terus mengemudi.
Setelah diriku kembali tenang dan terduduk lemas di kursi depan, aku bertanya lagi, "Apa yang sebenarnya ... ingin kamu lakukan?"
"Dia sudah gila dan aku akan membuat dia tetap gila untuk selamanya," jawab Arya yang sedang mengemudi menuju rumah sakit jiwa terbengkalai.
Seketika, aku mengerti apa yang akan dilakukan Arya.
Dia ingin memprovokasi Davin, memperburuk kondisi mentalnya supaya Davin mengungkap kebenarannya.
Dia ingin membuat Vincent mengaku sudah membunuh Shani.
Arya menarikku ke dalam sebuah ruangan kecil di rumah sakit jiwa ini, membiarkanku melihat layar monitor CCTV. "Bukannya kamu nggak mau mengakui bahwa dia adalah pembunuh? Bukannya nggak mau mengakui bahwa dia gila? Kalau begitu, duduk di sini dan lihat sendiri," ujarnya.
"Pak Arya, semua sudah siap," ujar asisten Arya.
D

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link