Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content
Misteri KematiankuMisteri Kematianku
Ayoko: Webfic

Bab 200

Saat aku sudah mengisi baknya dan memanggilnya untuk mandi, aku samar-samar melihatnya menyentuh ponselku. "Shani ... tanganku sakit." Aku baru saja ingin mengambil ponselku, tetapi dia bilang tangannya sakit. Memang ... kain perban putihnya sudah penuh darah. Aku buru-buru mencari kotak obat, menggantinya, membujuknya untuk mandi, lalu mengeringkan rambutnya. Dia sangat patuh seperti anjing besar, dengan tenang dia membiarkanku membantunya. Setelah susah payah mengurus pria ini hingga tidur, aku pun merasa lelah setengah mati. Dia tersenyum dan menarikku ke dalam pelukannya. "Shani ... ayo tidur." Aku tak berdaya, selalu merasa bahwa dia memiliki suatu rencana. Aku sangat lelah. Begitu aku berbaring di dalam pelukannya, rasa kantuk pun seketika menyerangku. Kamarnya selalu memiliki aroma kayu manis yang lembut, sangat nyaman dan membuatku tidur dengan tenang. Aku pun tertidur. Toh Yuna dan Arya hanya sedang berakting, jadi aku tidak perlu pergi. Apalagi aku sudah melaporkan mereka ke

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.