Bab 742
Yesa bersandar di dinding. Kakinya tertimpa dan tidak bisa digerakkan.
Meski begitu, dia tidak langsung memanggil Yoga.
Tidak seperti Ben, dia masih belum bisa memercayai kelompok pemberontak.
"Yesra! Sialan ... " Yoga panik, mengumpat, lalu melompat turun.
Dengan khawatir, Yoga mulai mencari Yesa.
"Yesra ... "
Yoga sepertinya datang sendirian.
Sambil bersandar di dinding, Yesa memanggil Yoga, "Kenapa kamu ke sini?"
Yoga menghela napas lega. "Kamu nggak dengar aku teriak-teriak tadi?"
Sambil menggerutu, Yoga berjalan mendekat dan memeriksa luka Yesa. "Kamu itu sudah tua, masih saja ikut penyelidikan di lapangan."
Yesa langsung marah. "Ini pasti ulahmu, 'kan?"
Yoga terdiam dan menatap Yesa. "Kamu curiga sama aku?"
"Semalam kamu tanya apa aku ikut tugas di lapangan, aku jawab nggak ... "
Namun, hari ini timnya malah mengalami kejadian seperti ini.
"Aku datang menolongmu, tapi kamu malah nggak berterima kasih," balas Yoga. Meskipun kesal, sekarang bukan waktunya untuk marah-marah.
"Aku ta

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link