Bab 743
Sementara itu, di markas kelompok pemberontak ...
Aku dan Davin berdiam diri di kamar. Kecuali saat makan, kami tidak pernah keluar.
Alasannya sederhana, aku muak melihat Tami.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sebisa mungkin aku terus bersama Davin.
"Menurutmu, kenapa sindikat sama sekali nggak bergerak belakangan ini? Ini agak aneh, 'kan?" Sambil berbaring di tempat tidur, aku bertanya kepada Davin yang tampak asyik menulis di kursi rodanya.
Davin mendongak dan melirikku sebentar. "Mereka nggak mungkin diam saja. Sebentar lagi mereka akan bergerak."
Tebakan Davin ternyata benar.
Tak lama kemudian, kami mendengar pintu kamar diketuk dengan terburu-buru.
Itu Fendi.
"Pak Davin, Yoga ... ditangkap sindikat," serunya dari luar.
Benar saja. Masalah akhirnya datang.
"Ya, aku sudah tahu," jawab Davin, tenang, seolah-olah sudah memperkirakan ini akan terjadi.
"Apa habis reinkarnasi IQ-nya turun? Jangan-jangan, ada yang salah dengan prosedur reinkarnasinya sampai dia jadi sebodo

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link