Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 80

Mereka juga bisa mendengar nada bicara Siena saat meneleponnya. Valen mengerutkan keningnya tanpa mengatakan apa pun. Harley mencibir. "Wanita itu benar-benar sangat licik, nggak disangka dia mulai pura-pura lemah untuk cari perhatianmu?" "Mungkin dia benar-benar sakit," kata Valen dengan datar sambil meletakkan kartu di tangannya. "Kalau begitu dia harusnya tahu diri, nggak peduli bagaimanapun juga ada kamu di sini," ujar Harley sambil mengangkat bahunya. Tebakannya benar, Siena memang tidak akan bisa berhenti membuat masalah. Ricky melihat jam tangannya, saat ini masih pukul 8 malam. "Aku pergi lihat kondisinya." Harley langsung mengerti. "Benar juga. Kalau kamu mengabaikannya, dia pasti akan lapor pada Bu Diana." Valen mengerutkan bibirnya tanpa mengatakan apa pun. Ricky kembali berkata dengan tenang, "Kalian main saja dulu, aku akan segera kembali." Raut wajah Valen menjadi sedikit membaik setelah mendengar ini. "Baik." Harley berkata sambil tersenyum, "Aku paham, kamu nggak akan m

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.