Berpisah Sementara Waktu
Malam itu Liora pulang dengan perasaan bahagia. Ia sudah menemukan Christopher-nya dan mulai membiarkan bagaimana perempuan itu sendiri kembali membuka mata, memahami apa yang menjadi upaya Christopher supaya Liora peka dengan yang terjadi.
“Aku tetap memiliki perasaan yang sama untuknya.”
Tubuhnya terhempas di atas ranjang, menatap langit kamar dengan binaran bahagia, juga senyum manis terpatri di paras cantiknya.
Liora merasakan debaran di jantungnya kian kuat, mengingat pagutan mereka yang sangat menggebu. Malam ini, Christopher pun mengantar pulang Liora. Hanya sebatas di depan gerbang saja. Tapi itu terus saja membuatnya tidak berhenti merasakan detak jantung berdegup, lalu disusul dengan perasaan membuncah; senyum manis tersungging di sana.
Mereka juga berpisah dengan manis. Satu kali ciuman panjang itu membuat Liora kini masih bisa merasakan tekstur lembut bibir Christopher.
Jemari tangannya mengusap permukaan bibir Liora sendiri. “Kenapa aku seolah menjadi remaja berusia tujuh

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link