Bab 14
Sikap Sean itu entah mengapa membuat dadaku terasa nyeri.
Aku berjalan mendekat dan berkata kepada Sean.
"Aku akan memeriksamu. Tolong miringkan badanmu."
Namun, Sean tiba-tiba mencengkeram pergelangan tanganku dengan erat.
Dia menatapku dengan gusar. "Panggil direktur. Aku mau ganti dokter."
"Nggak bisa," sahutku sambil menatap mata Sean. "Ini perintah ayahmu sendiri. Direktur rumah sakit juga nggak bisa berbuat apa-apa. Kamu pasienku, nggak bisa ganti dokter."
Sambil berbicara, aku melepaskan genggaman Sean dan lanjut memeriksa kondisinya.
Hingga akhir pemeriksaan, dia sama sekali tidak mau melihatku.
Aku menghela napas dan bersiap pergi.
Namun, Sean mengulurkan tangannya dan tiba-tiba menarikku.
Tenaganya masih sangat besar. Aku kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke pelukan Sean.
Aku menjaga agar tidak sampai menyentuh luka Sean.
"Sean, lukamu belum sembuh!"
Saking kagetnya, aku sampai berteriak.
Pria ini sungguh di luar nalar. Dia terluka parah dan hampir kehilangan nyawanya.
Nam

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link