Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content
Pelabuhan TerakhirPelabuhan Terakhir
Ayoko: Webfic

Bab 160

Wajahnya tampak tegas dan tenang, tetapi dari betapa parahnya dia gagap, terlihat jelas seberapa paniknya dia sebenarnya. Dia tak peduli lagi apakah Xander mulai merasakan sesuatu atau tidak. Yang jelas, dia tidak mau jadi "obat penawar" pria itu. "Bukankah kamu sendiri yang bilang cara ini berguna? Aku percaya kok." Dia mengubah posisinya dan menindih tubuh Shania dari atas. Bibirnya yang dingin mengembuskan napas hangat, seolah hendak menyentuh wajah wanita itu dengan ciuman. Mata Shania membelalak. Dia buru-buru memutar tubuhnya dengan kuat, kedua tangannya mencengkeram tepi bak mandi, berusaha memanjat keluar. Namun, dada bidang dan berotot itu tiba-tiba menempel dari belakangnya. Meskipun tidak menindih pinggangnya terlalu erat, Xander tetap memosisikannya agar terjebak di dalam bak mandi. "Shania, kenapa kamu tengkurap? Kamu suka posisi begini, ya?" Shania tak bisa berkata-kata. Wajahnya memerah seketika. Dia benar-benar menyesal karena langsung paham maksudnya Efek obat ini bena

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.