Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content
Pelabuhan TerakhirPelabuhan Terakhir
Ayoko: Webfic

Bab 161

Shania terhuyung dan hampir jatuh ke dalam kamar. Hampir saja dia menabrak dada Xander, tapi dengan sigap dia meraih kusen pintu dan mengerahkan seluruh tenaganya untuk menarik dirinya kembali. "Selamat pagi." Shania terengah-engah sambil menstabilkan tubuhnya, lalu mengangkat tangan menyingkirkan rambut yang menutupi wajahnya. Dia tersenyum canggung namun tetap anggun. Xander hanya terdiam. Dia memandang Shania sejenak, lalu bertanya, "Pagi-pagi sudah bertingkah mencurigakan, ada apa?" Nada bicaranya begitu santai dan alami. Seolah-olah yang kehilangan kendali dua kali kemarin malam adalah Shania, bukan dirinya. Saat ini, dia sudah mengenakan setelan jas cokelat tua bergaya klasik dengan rapi. Dia berdiri tegap dan berwibawa, anggun dan elegan, sama sekali tak terlihat jejak dari malam sebelumnya. Shania hanya bisa tertawa dalam hati. Xander sudah sadar sepenuhnya, lalu bisa-bisanya menuduh dia yang bertingkah mencurigakan. "Aku ke sini mau bangunkan kamu. Kita akan berangkat sore ini

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.