Bab 302
Karena bekas luka di tubuhnya merupakan bukti yang tak terbantahkan.
Siska menyadari bahwa meskipun Shania bersikeras tidak mengaku, tidak ada cara untuk memaksanya.
Gadis itu memang seperti itu. Jika dia tidak ingin mengungkapkan sesuatu, tidak ada cara untuk membujuknya membuka mulut.
...
Shania keluar dari apartemen Siska.
Karena sebelumnya dia meminum alkohol, Shania tidak bisa mengemudi. Jadi, dia pergi ke luar untuk memesan taksi.
Begitu dia membuka aplikasi taksi, cahaya lampu jalan di dekatnya tiba-tiba redup karena terhalang sesuatu.
...
Dia menarik napas pelan sambil memegang ponsel.
"Belum pergi juga, ya." Dia menoleh ke belakang lebih dulu.
Ternyata, ada seseorang di sana.
Xander berkata dengan penuh perhatian, "Shania, penglihatanmu begitu buruk. Bagaimana aku bisa membiarkanmu pulang sendirian?"
Shania hanya terdiam tanpa membalas.
"Ayo, aku akan menggenggam tanganmu agar kamu nggak terjatuh."
Xander berkata sambil mengulurkan tangan dengan serius.
Shania berdiri sejenak

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link