Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content
Pelabuhan TerakhirPelabuhan Terakhir
Ayoko: Webfic

Bab 36

Suara dingin dan datar terdengar dari seberang lorong. Shania tersadar kembali. Dia menoleh ke arah suara itu dan bertemu tatapan Xander. Seketika wajahnya memerah. Tatapan tajam dan terus terang pria itu seperti pedang yang menembus tubuhnya, seolah menjatuhkan angan-angannya langsung ke dalam minyak panas hingga hangus, membuatnya merasa benar-benar malu. "Maaf, aku nggak akan seperti ini lagi." Dia menundukkan kepala. "Semoga saja." Xander melemparkan dua kata itu dengan dingin lalu mengalihkan pandangannya. Shania makin merasa malu. Jeffry yang duduk tepat di depannya juga merasa agak canggung. Dia sendiri tidak mengerti kenapa Presdir tampak begitu kesal, toh Nona Shania hanya sedikit melamun. Itu bukan masalah besar, 'kan? Apalagi, dia baru saja mengalami perubahan besar dalam hidupnya. Tidak mungkin dia bisa langsung mengabaikannya begitu saja. Tak lama kemudian, pramugari masuk untuk membersihkan sisa sarapan dan membawa kopi. Xander hanya beristirahat sekitar sepuluh menit seb

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.