Bab 610
Shania terdiam sesaat. "Kurasa dia hanya bosan. Tapi, tentu saja ... Mungkin dia memang ingin menjadi ayahku."
Siska hanya diam.
"Nggak lucu, ya? Ya sudah."
Lelucon garing Shania itu menghentikan topik pembicaraan ini.
Siska pun memejamkan matanya dan beristirahat.
Shania juga merasa lebih rileks untuk sementara waktu.
Dia bersandar di kursi dan menatap malam yang gelap di luar jendela mobil. Mobil melaju dengan tenang di sepanjang garis pantai. Saat sedang melamun, tiba-tiba Shania seolah melihat setitik cahaya melayang di permukaan laut yang jauh. Cahaya itu berada diam di sana dan Shania merasa seperti tertarik oleh takdir ke sana ... Ke arah yang tidak bisa Shania hindari.
Tiba-tiba, perasaan bahwa inilah takdirnya mengalir dalam tubuh Shania.
Shania merasa tegang dan bingung, dia merasa ragu dan tidak tenang. Shania ingin melawan, tetapi tahu betul bahwa mau sekeras apa pun dia mencoba melarikan diri, pada akhirnya dia akan tetap didorong ke tempat itu.
Shania tidak bisa menghinda

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link