Bab 289
Di sebelah klinik terdapat sebuah restoran, dan di antara keduanya ada gang sempit selebar hampir satu meter. Biasanya hanya cukup untuk satu atau dua orang lewat, dan jarang sekali ada yang menggunakan jalur ini.
Setelah membawa Dreya masuk ke gang, Rafael langsung menekannya ke dinding.
Satu tangan menahan bahunya, sementara tangan lainnya mencengkeram dagunya, memaksa wajahnya menengadah.
Jarak yang terlalu dekat membuat detak jantung Dreya semakin tidak terkendali.
"Jawab pertanyaanku."
Rafael tampaknya tidak berniat melepaskannya begitu saja, terus mendesak.
Tenggorokan Dreya bergerak naik turun secara refleks. "Aku hanya makan bersamanya. Itu saja."
"Oh ya? Tapi aku dengar kalian berdua setiap malam ngobrol di balkon."
Nada suara Rafael dingin, dan Dreya menatapnya dengan tatapan tidak percaya.
Setelah beberapa saat, dia bertanya pelan, "Rafael, kamu kirim orang untuk mengawasi aku?"
Nada Rafael terdengar dingin dan sinis. "Kalau aku nggak awasi, gimana aku bisa tahu kalau Nona D

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link