Bab 290
"Ceritanya panjang." Suara Felix begitu jelas dan senyuman sedikit merekah di wajahnya. "Suatu hari nanti, aku akan menceritakannya semua padamu."
Oh, tak ingin menceritakannya.
Sebelum menikahi Sandy, hati Lily begitu kosong.
Dia sangat jarang berinteraksi dengan pria dan tak terlalu peka terhadap masalah sensitif antara pria dan wanita.
Mungkin karena Cahyo, dia menjaga jarak dengan semua pria.
Kecuali Sandy.
Namun, pengecualian ini juga memberinya trauma mendalam.
"Kalau gitu, apa kamu ada permintaan desain untuk rumahmu?" Dia mengalihkan topik pembicaraan. "Warna apa yang kamu sukai?"
"Terserah saja." Felix menyesap air hangat, warna kedua tangannya kembali normal. "Menurutmu apa yang bagus?"
Lily punya banyak ide, kalau berbicara dari sudut pandang seorang desainer, asalkan kombinasi warnanya cocok, itu sudah bagus. Sentuhan rasa di hatinya sedikit mati karena terlalu banyak melihat desain setiap harinya.
Namun, dia tak ingin merancang desain serampangan untuk rumah Felix.
Dia men

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link