Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 464

"Siapa bilang Kakak sendirian?" gerutu Hans tidak terima. "Kakak sampai nggak mau mengakuiku sebagai adik?" Lily tersenyum lemah, sorot matanya tidak mampu sepenuhnya menyembunyikan kepedihan. "Aku mengakui kamu, Hans. Justru aku bakal sedih kalau kamu merasa aku meninggalkanmu. Sudahlah, sebentar lagi aku harus naik pesawat. Kita bisa lanjutkan pembicaraan ini lain kali, oke? Lagian ini juga bukan perpisahan selamanya, aku cuma bekerja di tempat lain saja, kok. Anggap saja aku lagi dalam perjalanan panjang. Aku bisa pulang pas liburan, 'kan?" Nada suaranya terdengar ringan, seakan tidak ada beban. Namun, mengingat kota ini, membuat perasaan sakit meresap jauh di lubuk hatinya. Lily tahu, bahwa setelah meninggalkan tempat ini, kemungkinan besar dia tidak akan pernah kembali. "Oke." Hans menatapnya dalam diam, membaca kesedihan yang berusaha Lily sembunyikan. Hans tahu, jika kakaknya tetap tinggal, kenangan masa lalu hanya akan terus menghantuinya. Mungkin memang lebih baik baginya untu

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.