Bab 495
"Kak Felix, Kakak nggak perlu menceritakan soal ini ke aku," potong Lily cepat-cepat.
Lily teringat pada pengakuan cinta Felix sebelumnya. Keningnya berkerut. "Mau Kakak pergi kencan buta, berkencan sama seseorang, atau malah bertunangan dan menikah, itu sama sekali nggak ada hubungannya sama aku."
Jarak mereka begitu dekat, hanya dipisahkan oleh sebuah ranjang. Udara di sekitar mereka dipenuhi bulu-bulu halus dari sprei, membuat pandangan Lily sedikit kabur.
Namun, tatapan Felix tetap terlihat jelas ... tegas dan penuh keyakinan. "Itu penting," kata Felix mantap. "Aku lagi mengerjarmu. Aku mau kamu tahu segalanya soal hubunganku, sekecil apa pun itu. Aku mau memastikan kalau aku layak di matamu."
"Kamu bercanda, ya?" Lily mencengkeram sudut sprei yang dipegangnya, suaranya terdengar tegas. "Kamu bisa mengejarku, tapi aku juga bisa menolakmu sekarang juga."
Lily hampir tidak menyisakan ruang bagi Felix untuk mendekat.
Selama dua bulan terakhir, dia berpikir bahwa pergi dari Jayendra bu

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link