Bertemu masa lalu
"Devan?"
Pria bertubuh atletis dengan tatanan rambut belah pinggir itu mendekati adik iparnya. "Ngapain kamu disini? Siapa yang sakit?" cecar Devan sedikit khawatir.
"Tidak ada yang sakit. Aku hanya ...." Guna tak melanjutkan kalimatnya. Ia memilih pergi dari tempat itu.
"Apa yang sebenarnya terjadi. Sepertinya dia menyembunyikan sesuatu dari Siska," terka Devan yang tak ingin ambil pusing dengan masalah mereka. "Lagian, itu bukan urusanku."
Pria itu memilih kembali melangkahkan kaki untuk masuk kedalam. Malam itu, Devan ditugaskan untuk menjaga calon istrinya yang terbaring di rumah sakit, akibat demam berdarah. Karena itu ia berada disana.
Sementara Guna, pria itu masih berada di dalam mobil. Tak ada niatan untuk pergi dari sana. Pikirannya masih belum tenang. Jika belum tahu keadaan Affatar saat ini. "Apa aku harus masuk kedalam, tanpa izin dari pihak rumah sakit?" gumamnya masih menimbang-nimbang rencananya.
Tak bisa lagi di tahan. Nalurinya seorang ayah menghantarkan pria itu bera

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link